A. Sejarah Akuntansi Internasional
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Sebagai permulaan,
sistem pembukuan berpasangan (doithfe-entru Lookkreping), yang umumnya dianggap
sebagai awal penciptaaa akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal
dari negam-negah kota di Italia pida abad ke-14 dan 15. Perkernbangannya
didorong oleh pertumbuhan perdagangan intenasional di Italia Utara selama masa
akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam
mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. ”Pembukuan Italia” kemudian
berilih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok
Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda
mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di
Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan
dan akuntabilitas pemerintah.
Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi
bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan
di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan
diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan tumbuhnya
masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Paktik akuntansi
laggris memyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di
seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan. Perkembangan tersebut
meliputi hal-hal berikut ini :
1.
Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di
dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah
diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi
yang berbeda.
2.
Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada
praktik laporan keuangan periodik. Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan
abad ke-18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi,
sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang
digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.
3.
Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga
diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.
4.
Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan
akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
5.
Dimulai dengan East India Company di abad ke-17
dan selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari perusahaan tadi, seiring
dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan
dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan
kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.
6.
Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap
mengalami evolusi pada abad ke-18.
7.
Sampai
dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada
barang dagangan yang tidak terjual.
8.
Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai
sebuah hasil dari revolusi industri.
9.
Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi
perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan
akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba
periodik.
10.
Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan
pada laporan dana.
11.
Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada
metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba per
saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka
panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai
produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).
B. Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18),
yaitu akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip
akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di
seluruh dunia. Dapat di simpulkan Akuntansi Internasional adalah akuntansi
untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang
berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar
mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di
perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Didalam Akuntansi
Internasional terdapat beberapa
karakteristik era ekonomi global,
antara lain:
1.
Bisnis internasional
2.
Hilangnya batasan-batasan antar negara era
ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk
atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional
3.
Ketergantungan pada perdagangan internasional.
C.
Perbedaan Akuntansi Internasional
dengan Akuntansi Lainnya (International Accounting Differences with Other
Accounting)
Suatu perusahaan mulai terlibat dengan
akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan
transaksi ekspor atau impor. Ekspor sebagai penjualan ke luar negeri dan
dimulai saat perusahaan penjual domestik mendapatkan order pembelian dari perusahaan
pembeli asing. Kesulitan-kesulitan mulai timbul pada saat perusahaan domestik
ingin melakukan investigasi terhadap kelayakan perusahaan pembeli asing. Jika
pembeli diminta untuk memberikan informasi finansial (Jurnal Akuntansi &
Keuangan) berkaitan dengan perusahaannya, ada kemungkinan bahwa informasi
finansial tersebut tidak mudah diinterpretasikan, mengingat adanya
asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur akuntansi yang tidak lazim di perusahaan
penjual.
Sebagian besar perusahaan yang baru
terjun di bisnis internasional bisa meminta bantuan kepada bank atau kantor
akuntan dengan keahlian internasional untuk menganalisis dan mengintepretasikan
informasi finansial tersebut. Hal lain yang harus diantisipasi adalah jika
pembeli membayar dalam mata uang asing. Misalnya, sebuah perusahaan di
Indonesia melakukan ekspor hasil produksi kerajinan kepada perusahaan di
Amerika Serikat, dan pembeli membayar dalam dollar Amerika Serikat. Perusahaan
domestik harus mengantisipasi adanya rugi atau untung potensial yang mungkin
timbul karena perubahan nilai tukar antara saat order pembelian dicatat dengan
saat pembayaran diterima.
Pelaksanaan ekspor melibatkan banyak
pihak seperti perusahaan pengiriman, asuransi, bea cukai serta dokumen-dokumen
penunjang lainnya yang disyaratkan luas di seluruh dunia. Dalam hal ini
tentunya juga perlu adanya antisipasi atas segala biaya yang pada umumnya
melibatkan pemakaian mata uang yang berbeda. Untuk impor, kondisi-kondisi di
atas sebaliknya akan ditemui oleh perusahaan penjual asing. Kondisi yang harus
dipertimbangkan oleh perusahaan pembeli domestik adalah nilai tukar mata uang
domestik terhadap mata uang asing yang disepakati sebagai pembayaran.
Keterlibatan perusahaan dalam
akuntansi internasional juga tidak dapat dihindarkan saat perusahaan membuka
operasi di luar negeri, baik yang hanya berupa pemberian lisensi produksi
terhadap perusahaan milik pihak lain di luar negeri maupun pendirian anak
perusahaan di luar negeri. Dalam hal pemberian lisensi, perusahaan perlu
mengembangkan sistem akuntansi yang memungkinkan pemberi lisensi untuk
melakukan pengawasan atas pelaksanaan perjanjian kerja, pembayaran royalty dan
bimbingan teknis serta pencatatan pendapatan dari luar negeri dalam kaitannya
dengan pajak yang harus dibayar perusahaan.
Akuntansi untuk operasi anak perusahaan di
luar negeri harus sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah
dan institusi yang berwenang di negara yang bersangkutan, yang berbeda dengan
aturan-aturan di negara induk perusahaan. Selain itu harus dibuat juga sistem
informasi manajemen untuk memonitor, mengawasi dan mengevaluasi operasi anak
perusahaan serta membuat sistem untuk melakukan konsolidasi hasil operasi
perusahaan induk dan anak.
Perbedaan International
Accounting dengan akuntansi lain, yaitu :
1.
Yang dilaporkan
adalah perusahaan multinasional (Reported is a multinational company).
Perusahaan
multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara
induk) akan tetapi perusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun
pemasaran cabang di negara-negara lain (negara cabang). Contoh
perusahaan multinasional, yaitu KFC, Blackberry, LG.
2.
Operasi transaksi
melintasi batas-batas negara (Operating transactions across national
borders.).
Perusahaan
mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri dan untuk
melayani pasar luar negeri secara langsung.
3.
Pelaporan
ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara
perusahaan (Reporting addressed to users located in countries other
than the company)
Transaksi antar
perusahaan membutuhkan informasi finansial bagi masing-masing perusahaan yang
bersangkutan, untuk melihat adanya asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur
akuntansi.
D. Akuntansi Internasional Terbagi Menjadi Tiga Bidang yg Luas (International
Accounting Divided into Three Expanse)
Di dalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas,
Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain :
1.
Pengukuran (Measurements)
Membantu dalam proses mengidentifikasi,
mengelompokkan dan menghitung aktivitias dan transaksi, memberikan masukan
mendalam mengenai profitabilitas, operasi dan kekuatan posisi keuangan
perusahaan.
2.
Pengungkapan (Disclosure)
Proses dimana pengukuran akuntansi
dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam
pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3.
Auditing (Auditing)
Proses dimana para kalangan professional
akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan
proses pengukuran dan komunikasi.
E.
Faktor yang mempengaruhi Perkembangan
Akuntansi Internasional
Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional,
yaitu :
1.
Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang
kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis
kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus
atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2.
Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar:
hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode,
hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur
sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat
lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa
adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3.
Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak
secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan
dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka
akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan
penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4.
Ikatan Politik dan Ekonomi
Faktor Politik & Ekonomi sangat
mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional karena kebijakan pemerintah
dan keadaan ekonomi saat itu di suatu negara dapat membuat akuntansi sulit
berkembang. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan,
perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry)
yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas
di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya.
Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan
Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi
bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya perang dunia II. Banyak Negara-negara
berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah
karena dipaksakan kepada negara-negara tersebut (seperti India) atau karena
pilihan mereka sendiri (seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru
sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
5.
Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan
mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan
terhadap akun-akun perusahaan.
6.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi
usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang
paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah
akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan
berbasis saham atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu yang jarang terjadi
dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini, banyak
perekonomian industry berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi
seperti penilaian asset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan
dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan
akuntansi yang baru, seperti penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya
manusia semakin berkembang.
7.
Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang sangat
rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika
dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8.
Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak
kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
F.
Peran Akuntansi Dalam Bidang Usaha
dan Pasar Modal Global (The Role of Accounting In The Business and Global
Capital Markets)
Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat
bervariasi. Bidang-bidang yang dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha
sekarang menjadi sektor besar. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari
alternatif untuk memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan
semakin meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan di Indonesia. Dalam menghadapi itu semua para pengelola perusahaan
sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan. Akuntansi
mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar
modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900
(Belkaoui, 2007).
Dalam
bertransaksi, baik para investor maupun calon investor telah menggunakan
informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam membuat
prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi dalam
surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan positif yang terjadi
terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa kebutuhan
perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan pasar.
Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan
penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut.
Disamping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi
menjadi semakin penting.
Reff :