Monday 5 June 2017

Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) + 3 Jurnal Penelitian

Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan

Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan-tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Amerika Serikat, Inggris, dan Australia merupakan contoh dari sejumlah negara yang mengharuskan perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya untuk membuat pengungkapan tata kelola perusahaan secara khusus dalam laporan tahunannya.
Dallas memberikan sebuah rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan di sebuah negara adalah sebagai berikut:
  1. Infrastruktur pasar, mencakup pola kepemilikan, keleluasaan dimana perusahaan terdaftar di masyarakat, hak kepemilikan, dan pasar untuk pengendaliaan perusahaan.
  2. Lingkungan Hukum, meliputi system hukum dan hak pemegang saham dengan jelas diterangkan dan dengan konsisten dan dikuatkan secara efektif.
  3. Lingkungan Peraturan, hampir mendekati dengan lingkungan hukum. Agen pengaturan bertanggung jawab atas pengaturan pasar supaya sesuai dengan hukum yang ada. Mereka memastikan aturan dan efisiensi pasar dan memperkuat ketentuan pengungkapan publik.
  4. Infrastruktur informasi, bersinggungan dengan standar akuntansi yang digunakan dan apakah hasil laporan keuangan akurat, lengkap, dan tepat waktu. Ini juga mencakup struktur profesi auditing dan standar profesional untuk praktik audit dan kemandirian.


Jurnal Penelitian
  1. Nama Jurnal    : Agora
Volume           : Vol 1 No.1
Tahun              : 2013
Judul               : Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Pada Prusahaan
                                      Keluarga : Studi Deskriptif Pad Distributor Makanan
Penulis             : Lukas William Andypratama
                                      Ronny H. Mustamu
Abstrak           :
Perusahaan keluarga menjadi fenomena tersendiri dalam dunia bisnis. Hal ini dikarenakan perusahaan keluarga bisa memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan suatu negara. Dalam perkembangannya perusahaan keluarga tidak lepas dari konflik antara pihak pemilik dengan stakeholder. Untuk penyelesaian konflik maka penerapan prinsip  Good Corporate Governance (GCG), yang terdiri dari prinsip transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness, sangat dibutuhkan dalam perusahaan. Hal ini sangat penting karena dengan melaksanakan GCG bisa menambah performance dan valuasi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti bagaimana penerapan prinsip Good Corporate Governance pada suatu perusahaan yaitu distributor makanan. Lalu peneliti berusaha menggabungkan dan menganalisa kinerja perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada pihak yang bersangkutan dan observasi secara langsung di lingkungan perusahaan. Pengujian keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, didapati masih ada bagian dari prinsip GCG yang belum dilaksanakan, yaitu prinsip accountability dan responsibility. Diharapkan perusahaan bisa melaksanakan prinsip accountability dan responsibility yang belum terlaksana, sambil tetap mempertahankan prinsip-prinsip lainnya.

  1. Nama Jurnal    : Business Accounting Review
Volume           : Vol 1 No.2
Tahun              : 2013
Judul               : Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Nilai
  Perusahaan Yang Terdaftar di BEI 2007-2011
Penulis             : Vincentius Randy dan Juniarti
Abstrak           :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Pengukuran GCG diukur dengan menggunakan proksi GCG Score. GCG Score diukur melalui hak pemegang saham, dewan komisaris, komisaris independen, komite audit dan audit internal, dan pengungkapan kepada investor. Variabel kontrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan, market share, dan sektor industri. Sampel yang digunakan berjumlah 36 perusahaan.
Hasil penelitian membuktikan bahwa market share tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negative tapi tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Sektor Industri berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Sedangkan GCG mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

  1. Nama Jurnal    : Agora
Volume           : Vol 2 No.2
Tahun              : 2014
Judul               : Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Pada
  Perusahaan Bidang Cargo di Surabaya
Penulis             : Raymond Wawondos
                          Ronny H Mustamu
Abstrak           :
Rendahnya reputasi dan kurang keseriusan dalam implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), menjadikan Indonesia harus memiliki suatu persiapan dan kajian untuk menghadapi dan menyikapi persaingan ekonomi yang ketat.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis masingmasing indikator dari prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness (TARIF). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Perolehan data dilakukan dengan proses wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian dilakukan pada perusahaan bidang cargo di Surabaya, dengan teknik penerapan narasumber purposive sample. Sumber data yang dipakai penulis dalam bentuk kata-kata dan tindakan serta sumber tertulis. Proses pengumpulan data dengan memakai metode wawancara dan dokumentasi dengan jenis data deskriptif kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP).
Hasil penelitian menunjukan perusahaan telah menerapkan prinsip -prinsip Good CorporateGovernance (GCG), terlebih khusus pada prinsip–prinsip Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness (TARIF). Berdasarkan pada hasil total nilai komposit Analytic Hierarchy Process (AHP) menunjukan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip – prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan predikat sangat baik.



Ref :

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR) + 3 Jurnal Penelitian

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak‑pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum yang memiliki perhatian terhadap hal-hal selain kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai ekonomi. Pelaporan tanggung jawab sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi mengenai pengaruh suatu perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya, masyarakat setempat dan lingkungan. Hal ini mencerminkan kepercayaan bahwa perusahaan berutang kepada para pihak yang berkepentingan dalam bentuk laporan akuntansi tahunan mengenai kinerja sosial dan lingkungannya, seperti halnya informasi keuangan yang diberikan kepada para pemegang saham.
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan, pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerjadan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
Masalah lingkungan meliputi akibat dari proses produksi, produk , dan jasa udara, air, tanah, biodiversity, dan kesehatan manusia. Sebagai contoh, perusahaan‑perusahaan yang terdaftar di Prancis sekarang diharuskan untuk mengumumkan hasil aktivitas di lingkungan mereka. Di antaranya, informasi harus diserahkan dalam:
1.      Air, bahan baku, dan konsumsi energi, dan tindakan yang di ambil untuk meningkatkan efisiensi energi.
2.      Tindakan untuk mengurangi polusi pada udara, air dan tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya.
3.      Sejumlah ketentuan untuk risiko lingkungan.

Petunjuk untuk laporam ketahanan sosial telah dikeluarkan oleh Global Reporting Inititiative (GRI), sebuah lembaga independen yang bergabung dengan Persatuan Progra, Lingkungan Nasional. Pola kerja GRI menyarankan adanya indikator pengungkapan kinerja di area:
1.      Performa ekonomi, seperti upah, pajak, dan sumbangan komunitas.
2.      Performa lingkungan, seperti rumah kaca emisigas dan penggunaan air.
3.      Performa sosial, secara spesifik:
·         Praktik buruh, seperti kesehatan dan keamanan pekerja, pelatihan, dan pemisahan.
·         HAM , seperti kebijakan non-diskriminasi, pekerja dibawah umur dan hak‑hak pribumi.
·         Masyarakat, seperti pengaruh komunitas, sogokan dan kontribusi politik.
·         Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keamanan pelanggan, periklanan, dan privasi konsumen.


Jurnal Penelitian

1.      Nama Jurnal : Jurnal Nominal
Volume        : Vol 1 No.1
Tahun           : 2012
Judul            : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate
                        Social Responsibility Di Indonesia (Studi empiris Pada Perusahaan
                        Berkatagori High Profile Yang Listing di Bursa Efek Indonesia)
Penulis          : Marzully Nur
                        Denies Priantinah M.SI.,Akt
Abstrak        :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas,ukuran perusahaan,  kepemilikan saham publik, dewan komisaris, leverage dan pengungkapan media terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Pemilihan variabel yang digunakakan dalam penelitian ini karena berbagai hasil penelitian menunjukkan hasil yang inkonsisten, selain itu pemilihan variabel pengungkapan media karena variabel ini masih jarang digunakan dalam penelitian di Indonesia yang mengkaji faktor-faktor pengungkapan CSR.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan berkategori high profile yang terdaftar di BEI periode 2008-2010 dengan 177 perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 66 sampel penelitian.Metode analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah  metode regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, kepemilikan saham publik dan pengungkapan  media tidak berpengaruh  terhadap pengungkapan CSR. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR. Dewan komisaris dan leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR. Adapun profitabiltas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, dewan komisaris, leverage dan pengungkapan media (media exposure)secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

2.      Tahun           : 2010
Judul            : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial
                        Perusahaan (Corporate social Responsibility)(Studi Pada Bank di
                        Indonesia Periode Tahun 2007-2008)
Penulis          : Bramantya Adhi Cahya
Abstrak        :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan perbankan di Indonesia dan untuk mengetahui bahwa kinerja keuangan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank domestik di Indonesia yang beroperasi periode 2007-2008 yang berjumlah 226 bank.
Data dikumpulkan melalui metode observasi data sekunder. Kemudian dilakukan metode yang meliputi uji asumsi klasik, uji hipotesis, uji F dan uji t, dan analisis koefisien determinasi (R2). Untuk menganalisis data menggunakan software SPSS versi 16.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan uji t variabel size dan leverage berpengaruh signifikan terhadap variabel corporate social responsibility (CSR). Kemudian melalui uji t dapat diketahui bahwa variabel ROA tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility (CSR). Sedangkan berdasarkan uji simultan (uji F) Size, ROA, dan Leverage memiliki pengaruh terhadap CSR perbankan di Indonesia. Besarnya R2 pada perbankan di Indonesia sebesar 0,558. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independen yaitu Size, ROA, dan Leverage terhadap variabel dependen CSR yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini sebesar 55,8% sedangkan sisanya sebesar 44,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.
Dari penelitian yang dilakukan peneliti bagi perbankan, agar dapat diambil langkah-langkah antisipasi dalam mempertahankan CSR. Sedangkan bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel, memperpanjang periode atau rentang waktu penelitian sehingga lebih diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap CSR pada perbankan di Indonesia.

3.      Nama Jurnal : E-Jurna; Akuntansi Universitas Udayana 6.3
Tahun           : 2014
Judul            : Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Tanggung Jawab Lingkungan Pada
                        Pengungkapan Tanggung Jawab social Perusahaan.
Penulis          : Ni Wayan Oktariani
                        Ni Putu Sri Harta Mimba
Abstrak        :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hutang, profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham asing, komposisi dewan komisatris dan tanggung jawab lingkungan pada pengungkapan tanggung jawab social perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa hutang, profitabilitas, tanggung jawab lingkungan berpengaruh signifikan pada pengungkapan tanggung jawab social perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Ukuran Perusahaan, kepemilikan, saham asing dan komposisi dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan pada pengungkapan tanggung jawab social perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.



Ref :