1. Harga Transfer
Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat
kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga
transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan
pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga
transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan
harga.
Harga pasar menunjukan peluang biaya dengan suatu
pemindahan yang tidakmenjual diluar pasar, dan kegunaan
mereka akan mendorong efisiensi kegunaan
darisumber-sumber perusahaan yang
jarang digunakan. Kegunaan
mereka juga disebut konsisten dengan orientasi pusat
laba terdesentralisasi. Harga pasar juga menentukan mana usaha yang dapat
menguntungkan dengan usaha yang tidak menguntungkan, dan lebih mudah untuk
mempertahankan otoritas perpajakan sebagai rentangan harga.
Keuntungan dari
pasar berbasis harga transfer
harus dititik beratkan padabeberapa kelemahan,
salah satunya adalah penggunaan harga transfer tidak memberikanperusahaan
keleluasaan perusahaan untuk menentukan harga untuk tujuan atau
strategipersaingan. Masalah yang lebih mendasar lagi adalah seringnya tidak ada
pasar menengahuntuk produk atau servis yang meragukan. Dalam perusahaan
multinasional transaksidimana perusahaan independen tidak bertanggung
jawab, seperti mengirim sebuah barangberharga, sangat mengandalkan
teknik dari cabang perusahaan.
Biaya berbasis harga transfer menghasilkan banyaknya
keterbatasan, karena :
·
Mudah digunakan
·
Berdasarkan data yang sudah ada
·
Mudah menentukan otoritas pajak
·
Bersifat rutin, dengan demikian membantu
menghindari keretakan internal
Praktek
Penetapan Harga Transfer
Perusahaan multinasional dengan sangat jelas
memiliki berbagai dimensi, sepertiukuran industri,
kebangsaan, struktur organisasi,
tingkat keterlibatan internasional,teknologi, produk atau
jasa, dan kondisi bersaing.
Namun dalam prakteknya banyak ditemukan keseragaman dalam
penetapan harga transfer.
2. Perpajakan
Sebuah perusahaan bisa melakukan bisnis
internasional dengan cara mengirimkan barang dan jasa atau dengan melakukan
investasi asing langsung atau tidak langsung. Ekspor jarang sekali memicu
potensi pajak di negara yang melakukan impor, karena sulit sekali bagi negara
pengimpor untuk menetapkan pajak yang dikenakan atas eksportir luar negeri.Pengelolaan
pengungkapan pajak yang efektif atas potensi pajak memerlukan adanya pemahaman
sistem-sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu negara ke negara
lain. Perbedaan berkisar dari jenis pajak dan beban pajak hingga perbedaan
dalam penilaian pajak dan filosofi penagihan. Jenis pajak di antaranya :
·
Pajak Penghasilan Perusahaan, mungkin
digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah
dibandingkan dengan pajak utama lainnya dengan kemungkinan pengecualian untuk
bead an cukai.
·
Pajak yang dipungut dari sumbernya
adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga, dan
pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing.
·
Pajak pertambahan nilai merupakan pajak
konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan terhadap
nilai tambah dari setiap tahap produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku
untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian dari unit penjual perantara.
·
Pajak perbatasan seperti bea cukai dan
bea impor umumnya ditujuan untuk menjaga agara barang domestic dapat bersaing
harga dengan barang impor. Dengan demikian pajak yang dikenakan terhadap impor
umumnya dilakukan secara parallel dan pajak tidak langsung lainnya dibayarkan
oleh produsen domestic barang yang sejenis.
·
Pajak pengiriman merupakan contoh lain
pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini dikenakan terhadap pengalihan
(transfer) objek antarpembayar pajak dan dapat menimbulkan pengaruh yang
penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur akuisisi.
Beban
Pajak
Perbedaan dalam keseluruhan beban pajak sangat
penting dalam bisnis internasional. Beragam tarif resmi dari pajak penghasilan
merupakan sumber penting perbedaan-perbedaan tersebut. Namun, perbedaan tarif
pajak hanya mengungkapkan sebagian ceritanya. Banyak pertimbangan lain yang
mungkin memengaruhi beban pajak efektif bagi perusahaan-perusahaan
multinasional.
Sistem
Administrasi Pajak
Sistem penilaian pajak nasional juga memengaruhi
beban pajak relatif. Beberapa sistem yang penting digunakan saat ini adalah :
1. Sistem
klasik
Pajak penghasilan perusahaan pada penghasilan kena
pajak dibayarkan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham.
2. Sistem
terintegrasi
Pajak-pajak perusahaan dan pemegang saham
diintegrasikan untuk mengurangi atau menghilangkan pajak ganda atas penghasilan
perusahaan.
Insentif Pajak
Asing
Banyak negara memberikan insentif pajak untuk
menarik investasi asing. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang
digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau pengampunan
untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.
Persaingan
Pajak yang Berbahaya
Tren diseluh dunia yang mengarah pada penurunan
tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak.
Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika dapat
membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampaknya berbahaya jika
mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan
pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha.
Penyelarasan
Internasional
Dengan adanya perbedaan dalam sistem pajak di
seluruh dunia, penyelarasan global atas kebijakan pajak mungkin akan berguna.
Perusahaan-perusahaan multinasional, yang dibebani oleh perbedaan pajak-pajak
nasional, mengobarkan penekanan atas perbaikan pajak internasional. Uni Eropa
mengeluarkan banyak kekuatan dalam kasus ini karena mereka bekerja untuk
menciptakan sebuah pasar tunggal. Pengenalan Uni Eropa atas mata uang tunggal; euro,
menyoroti perbedaan pajak di antara anggotanya.
Pemakaian
Terhadap Sumber Laba Dari Luar Negri Dan Pemajakan Ganda
Setiap negara menyatakan hak atas pajak
terhadap laba yang dihasilkan di dalamnegaranya. Namun, filosofi-filosofi
nasional atas pengenaan pajak terhadap sumber-sumber dari luar negeri itu
berbeda-beda dan ini merupakan hal yang penting dari sudut pandang seorang
perencana pajak.
Kredit
Pajak Asing
Kredit pajak asing bisa dihitung sebagai kredit
langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau anak
perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya seperti deviden,
bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor domestik. Kredit
pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang
dibayarkan tidak terlampau jelas.
Batasan-batasan
Kredit Pajak
Untuk mencegah kredit pajak asing yang menutupi
pajak-pajak atas penghasilan bersumber domestik, banyak negara yang menetapkan
batasan menyeluruh pada jumlah pajak asing yang bisa dikreditkan setiap tahun.
Amerika Serikat, misalnya, membatasi kredit pajak hingga pada proporsi pajak
Amerika Serikat yang setara dengan rasio penghasilan bersumber asing kena pajak
dari pembayar pajak hingga penghasilan kena pajak global pada tahun tersebut.
Batasan-batasan kredit asing yang terpisah berlaku
untuk pajak-pajak Amerika Serikat pada penghasilan bersumber asing kena pajak
dari masing-masing jenis penghasilan berikut:
1. Penghasilan
pasif (misalnya, penghasilan berjenis investasi, seperti deviden, bunga,
royalti, dan biaya sewa)
2. Penghasilan
umum (semua jenis lainnya)
Perjanjian
Pajak
Walupun kredit pajak asing melindungi penghasilan
bersumber asing dari pajak ganda (pada beberapa tingkatan), perjanjian pajak
bisa lebih jauh. Para penanda tangan perjanjian tersebut biasanya setuju
mengenai bagaimana pajak dan isentif pajak akan ditetapkan, dihormati, dibagi, atau
bahkan dihilangkan dari pengasilan bisnis yang didapatkan dalam salah satu
yuridiksi pajak oleh masayarakat atau orang lain. Jadi, sebagian besar
perjanjian pajak antara negara penyelenggara dan negara asal menetapkan bahwa
laba yang didapatkan oleh perusahaan domestik di negara penyelenggraa harus
terkena pajak hanya jika perusahaan tersebut bisa menjaga perusahaannya di
sana.Perjanjian pajak juga mempengaruhi pajak pungutan atas deviden, bunga dan
royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara kepada pemegang saham
asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan timbal balik atas pajak
pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti dan bunga dari pajak
pungutan.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang
secara umum dilokasikan antara sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu
pada tempat kedudukan pembayar pajak yang di dalam buku akuntansinya
mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing.sumber keuntungan atau
kerugian adalah Amerika Serikat.
Dimensi
– Dimensi Perencanaan Pajak
Dalam perencanaan pajak, perusahaan-perusahaan
multinasional memiliki keuntungan yang nyata atas perusahaan-perusahaan
domestik karena memiliki lebih banyak fleksibilitas geografis dalam menempatkan
sistem produksi dan distribusi mereka.
Pengamatan atas masalah
perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar :
·
Pertimbangan pajak seharusnya tidak
pernah mengendalikan strategi usaha/bisnis. Kekuatan keuangan atau operasional
dari transaksi bisnis harus berdiri sendiri.
·
Perubahan hukum pajak secara konstan
membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka panjang
Penyatuan Kredit
Pajak
Penyatuan penghasilan dari berbagai sumber
memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilkan dari negara dengan tarif pajak
tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari wilayah dengan tarif pajak
rendah.kelebihan kredit pajak dapat diperluas untukpajak-pajak yang dibayarkan
berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis kedua
dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan multinasional.
Menyatukan
Perencanaan Pajak Internasional
Untuk bisa mencapai integrasi perencanaan pajak
internasional, penasihat pajak menyarankan langkah-langkah berikut:
1. Mencari
advis pajak dalam setiap yurisdiksi yang relevan.
2. Mengomunikasikan
semua fakta kepada setiap penasihat pajak.
3. Menunjuk
penasihat pajak tunggal untuk berkoordinasi dan menggabungkan advis dari
berbagai yurisdiksi.
4. Menjamin
bahwa rencana pajak sesuai dengan bisnis. Perencanaan pajak lintas negara yang
canggih tidak bisa dibeli begitu saja.
5. Menempatkan
semua analisis pajak dalam bentuk tulisan.
6. Berhati-hati
dengan dokumentasi transaksi.
7. Mencari
advis hukum berkualitas tinggi untuk setiap posisi pajak yang masuk ke dalam
area abu-abu atau mungkin dianggap agresif.
8. Pertimbangkan
bagaimana perasaan Anda jika perencanaan pajak Anda muncul dalam surat kabar
lokal.
Pertimbangan-pertimbangan
Pajak
Jika tidak
ditiadakan oleh undang-undang,
keuntungan perusahaan biasditingkatkan dengan
menetapkan harga pengiriman untuk memindahkan keuntungan darianak perusahaan
yang berlokasi di negara-negara yang berpajak tinggi ke anak perusahaanyang
berlokasi di negara-negara berpajak rendah. Pengiriman intra perusahaan
didasarkan pada : harga yang
terjaga dan penetapan harga transfer. Harga terjaga adalah
salah satu pihak yang tidak terkait akan menerima barang sama atau serupa dalam
situasi yang sama atau serupa. Metode-metode penetapan harga terjaga meliputi :
·
Penetapan harga otomatis yang sebanding
·
Penetapan harga jual kembali
·
Penetapan harga untuk biaya tambahan
·
Metode-metode penetapan harga lainnya
Persetujuan
umum yang muncul diantara pemerintah memandang penetapan harga yang terjaga
sebagai standar yang tepat dalam
menghitung keuntungan untuk tujuan pajak.
Namun negara-negara memiliki
pandangan berbeda dalam
menafsirkan dan mengimplementasikan penetapan harga terjaga. Metode
ini merupakan konsep tidak tetap secara internasional.
Otoritas pajak
diseluruh dunia sedang menyusun
aturan-aturan mengenai penetapan harga pengirtiman yang baru dan
meningkatkan daya upaya. Penetapan harga pengiriman tersebut adalah harga
transfer. Dan harga transfer menjadi beban ketetapanutama yang dirancang untuk
memperkecil perpajakan global yang sering menyimpangkan sistem kontrol
multinasional. Ketika setiap
cabang perusahaan dinilai sebagai
pusat keuntungan tersendiri, kebijakan
ketetapan harga tersebut bisa
menghasilkan ukuran performa yang
menyimpang dimana pada umumnya
menjadi konflik antara target perusahaan
pusat dan cabang.
Tujuan Kebijakan Perpajakan
Internasional
Untuk memajukan perdagangan antar negara, mendorong
laju investasi di masing-masing negara, pemerintah berusaha untuk meminimalkan
pajak yang menghambat perdagangan dan investasi tersebut. Salah satu upaya
untuk meminimalkan beban tersebut adalah dengan melakukan penghindaraan pajak
berganda internasional.
3. Perusahaan Multinasional
Peranan
perusahaan Multinational pada era globalisasi sekarang ini semakin penting
dalam bisnis internasional. Lebih-lebih dengan terbentuknya NAFTA (Nort America
Free Trade Agreement) dan AFTA (Asean Free Trade Agrement), memberikan peluang
besar bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi di berbagai negara.
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan
yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar.
Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di
banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka
mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki
dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat
dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai
para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi
masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN,
wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan
ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan,
lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat
berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan
insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau
infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk
memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan. Perusahaan multinasional
pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan
saingan berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania. Perusahaan multinasional
awalnya adalah perusahaan domestic, dengan tingkat pertumbuhannya yang semakin
tinggi, peluang pasar yang dihadapi semakin besar, maka perusahaan akan
melakukan ekspansi ke negara lain atau go internasional. Motivasi perusahaan go
international meliputi:
a. Memperluas
pasar.
b. Penggunaan
bahan baku dari negara asing,
c. Untuk
mempertahankan kelangsungan suplai bahan baku dari berbagai Negara,
d. Penggunaan
teknologi asing
e. Peningkatan
efisiensi produksi
f. Menghindari
hambatan politik dan peraturan pemerintah
g. Fluktuisasi
foreign exchange market
h. Diversifikasi
international
Ciri – ciri perusahaan
multinasional
·
Lingkup kegiatan income generating
(perolehan pendapatan) perusahaan multinasional melampau batas- batas Negara.
·
Perdagangan dalam perusahaan
multinasional kebanyakan terjadi di dalam lingkup perusahaan itu sendiri,
walaupun antarnegara.
·
Kontrol terhadap pemakaian teknologi dan
modal sangat diutamakan mengingat kedua factor tersebut merupakan keuntungan
kompetitif perusahaan multinasional.
·
Pengembangan system managemen dan
distribusi yang melintasi batas-batas Negara, terutama system modal ventura,
lisensi dan franchise.
Kelemahan dan Kelebihan perusahaan
multinasional
Kelemahan perusahaan multinasional, yaitu :
Semakin banyaknya Perusahaan Multinasional yang
didirikan dapat mempengauhi kekuasaan ekonomi negara. Tetapi, jika jumlahnya
sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak.
Perusahaan
Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
·
Keuntungan yang akan dialihkan ke luar
negeri kepada pemegang sahamnya.
·
Penyusutan/depresiasi, dalam praktek
sering digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena
pajak. Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
Kebaikan
perusahaan multinasional, antara lain:
·
Menambah devisa Negara melalui penanaman
di bidang ekspor.
·
Mengurangi kebutuhan devisa untuk import
di sector industry.
·
Memodernisir industry.
·
Ikut mendukung pembangunan nasional.
·
Menambah kesempatan kerja dengan membuka
lapangan kerja baru.
Reff :