Teori
Tembangunan
Teori Rostow
Dalam
teori Rostow di jelaskan bahwa modernisasi merupakan proses bertahap, dimana
masyarakat akan berkembang dari masyarakat tradisional dan berakhir pada tahap
masyarakat dengan konsumsi tinggi. Rostow membuat distingsi antara sektor tradisional
dan sektor kapitalis modern. Frasa-frasa ini terkenal dengan terminologi ‘less
developed’, untuk menyebut kondisi suatu negara yang masih mengandalkan
sektor tradisional, dan terminologi ’more developed’ untuk menyebut
kondisi suatu negara yang sudah mencapai tahap industrialisasi dengan
mengandalkan sektor kapitalis modern.
Pembangunan menurut Rostow
dikenal dengan lima tahap pembangunan yaitu:
A. Masyarakat Tradisional
Ilmu pengetahuan pada masyarakat ini masih belum
banyak dikuasai. masih
dikuasai oleh kepercayaan-kepercayaan tentang kekuatan di luar kekuasaan
manusia. Manusia dengan demikian tunduk kepada alam, belum bisa menguasai alam.
Jadi produksi masih sangat terbatas. Masyarakat ini cenderung bersifat statis,
yaitu kemajuan sangat lambat. Produksi dipakai untuk konsumsi.
B. Masyarakat Transisional
Masyarakat tradisional, meskipun sangat lambat, terus
bergerak. Pada suatu titik,dia mencapai posisi transisional. Biasanya, keadaan
ini terjadi karena adanya campur tangan dari luar, dari masyarakat yang sudah
lebih maju. Campur tangan dari luar ini menggoncangkan masyarakat tradisional
itu. Di dalamnya mulai berkembang ide pembaharuan.
C. Lepas Landas
Ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang
mengalami proses pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan merupakan sesuatu yang
berjalan wajar, tanpa adanya hambatan yang berarti seperti ketika pada periode
prakondisi untuk lepas landas. Pada periode ini, tabungan dan investasi yang
efektif meningkat dari 5% menjadi 10% dari pendapatan nasional atau lebih.
Juga, industri-industri baru mulai berkembang dengan sangat pesat.
Keuntungannya sebagian besar ditanamkan kembali ke pabrik yang baru. Sektor
modern dari perekonomian dengan dmikian jadi berkembang. Dalam pertanian, teknik-teknik
baru juga tumbuh. Pertanian menjadi usaha komersial untuk mencari keuntungan, bukan
sekedar untuk konsumsi.
D. Bergerak ke Kedewasan
Lepas landas, akan terjadi proses kemajuan yang terus
bergerak ke depan, meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut antara 10%
sampai 20% dari pendapatan nasional. Industry
berkembang dengan pesat. Sesudah 60 tahun sejak sebuah negara lepas landas (
atau 40 tahun setelah periode lepas landas berakhir),tingkat kedewasaan
biasanya tercapai. Perkembangan industry terjadi tidak saja meliputi teknik -
teknik produksi, tetapi juga dalam aneka barang yang diproduksi.
E. Konsumsi Masal Tinggi
Karena kenaikan pendapatan masyarakat, konsumsi tidak
lagi terbatas pada kebutuhan pokok untuk hidup, tetapi meningkat ke kebutuhan
yang lebih tinggi. Produksi industri juga berubah, dari kebutuhan dasar menjadi
kebutuhan barang konsumsi yang tahan lama. Pada titik ini, pembangunan sudah
merupakan sebuah proses yang berkesinambungan, yang bisa menopang kemajuan secara
terus menerus.
Kelebihan Teori Rostow
·
Memberikan kejelasan tahapan-tahapan
pencapaian kemajuan, meliputi :
o masyarakat
tradisional
o masyarakat
pra kondisi tinggal landas
o masyarakat
tinggal landas
o masyarakat
ke kedewasaan
o masyarakat
dengan konsumsi biaya tinggi
·
Petunjuk jelas yang disampaikan oleh Rostow
tentang cara praktis dalam memperoleh sumberdaya modal untuk mencapai tingkat
investasi produktif yang tinggi, yaitu:
o Dana
investasi dari pajak yang tinggi
o Dana
invesatasi dari pasar uang atau pasar modal
o Melalui
perdagangan internasional
o Investasi
langsung modal asing
Kekurangan Teori Rostow
·
Sering terjadi pertumbuhan ekonomi yang semu
tidak seperti yang diharapkan oleh teori ekonomi ini. dikarenakan pertumbuhan
ekonomi tertutupi oleh pertumbuhan penduduk akibat penurunan angka kematian
·
Dengan dasar teori ini, Negara harus
melakukan mobilisasi seluruh kemampuan modal dan SDA sehingga mencapai tingkat
investasi produktif sebesar 10% dari pendapatan nasionalnya. Efek dari teori
itu adalah terjadi eksploitasi besar-besaran terhadap sumber alam dan
bahan-bahan mentah sehingga akan menggangu kemajuan ekonomi di masa mendatang.
·
Negara yang menerapkan teori ini seringkali
memperoleh sumberdaya modal dari investasi langsung modal asing yang ditanamkan
pada bidang pembangunan prasarana, pembukaan tambang, dan struktur produktif
yang lain. Negara berkembang tersebut tidak lebih hanyalah tangan kanan dari
Negara asing atau lembaga asing yang ingin mensukseskan agenda-agenda politik
maupun ekonominya di Negara yang sedang berkembang. Karena terjerat utang jadi
Negara berkembang susah untuk mencapai kemajuan.
·
Tahap tinggal landas merupakan tahap yang
sangat kritis. Dalam teori yang disampaikan oleh Rostow, justru tidak
memberikan penekanan pada bagaimana mengatasi problematika yang kritis dalam
tahap tinggal landas. Rostow tidak memberikan pembahasan yang mendalam
bagaimana cara mengatasi efek negatif dari sebuah pertumbuhan ekonomi yang
dipercepat, seperti misalnya efek kesenjangan sosial, distabilitas sosial dan
distabilitas politik yang seringkali justru berakibat pada kehancuran yang
mendalam seperti yang misalnya terjadi di Indonesia.
Ref :